Skuad timnas U-19 dilarang memenuhi undangan dari politisi menjelang final Piala Asia U-19 di Myanmar pada 2014. Hanya Presiden yang boleh ditemui untuk urusan bersilaturahim. |
Hal tersebut disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo di Yogyakarta, Selasa (15/10/2013) kemarin. "Saya sudah menginstruksikan kepada pelatih dan PSSI agar melarang semua aktivitas pemain timnas yang tak berkaitan dengan kegiatan persiapan, termasuk silaturahim itu," kata dia. Roy menegaskan, para pemain timnas U-19 hanya boleh bertemu dengan Presiden jika ingin silaturahim. "Ada dua gangguan yang biasanya datang ke pemain timnas ini, baik internal maupun eksternal," kata Menpora. Gangguan internal itu, lanjut Roy, biasanya berupa upaya pengultusan para pemain yang kemudian dimanfaatkan demi mendongkrak atau mempromosikan citra tokoh atau kelompok tertentu. "Skuad ini harus dijaga karena proyeksi jangka panjang. Semestinya, pemain dilindungi dari gangguan eksternal. Misalnya, setelah juara, diundang ke acara televisi, kemudian ditarik-tarik ke arah politik. Itu bisa mengganggu konsentrasi pemain," kata Roy saat timnas mengalahkan Laos beberapa waktu lalu. Selain itu, Roy juga meminta skuad timnas tak tergiur tawaran menjadi bintang iklan. "Tidak boleh ada yang jadi bintang iklan dulu sebelum kompetisi ini selesai," tegasnya. Roy menegaskan, ia mencoba membentengi para pemain timnas U-19, yang sedang naik daun setelah menggilas Korea Selatan dengan skor 3-2 pekan lalu itu, agar tidak dipolitisasi, apalagi saat ini juga menjelang Pemilu 2014. Popularitas timnas U-19 terus meroket berkat keberhasilan laskar Garuda Muda itu menembus putaran Final Piala Asia U-19 di Myanmar. Sebelumnya, timnas U-19 mempersembahkan gelar juara level Asia Tenggara di ajang Piala AFF yang digelar di Sidoarjo. (Sumber: KOMPAS.com) |